Minggu, 05 September 2010

Raja Fahd, Kesederhanaan Islam . . .







Rabu, 03/08/2005 01:15 WIB



Makam Raja Fahd Hanya Ditandai Nisan Kecil
Ardian Wibisono - detikNews

Jakarta - Tidak seperti lazimnya upacara pemakaman pemimpin negara, pemakaman Raja Fahd jauh dari kesan mewah. Jenazah Raja Fahd dimakamkan di kuburan Al Oud di daerah padang pasir. Makamnya pun hanya ditandai batu nisan kecil yang tidak diberi tanda nama.

Tata cara pemakaman itu sesuai dengan paham Islam Wahhabi yang dianut Kerajaan Arab Saudi. Sebelum pemakaman, Masjid Imam Turki bin Abdullah dipadati ribuan warga Arab Saudi yang menyalatkan jenazah raja Fahd. Seperti yang dilaporkan kantor berita AP, Rabu (3/8/2005), jenazah Raja Fahd itu dibungkus kain sederhana berwarna coklat dan digotong di atas papan kayu oleh anak-anaknya.

Ribuan orang memadati upacara pemakaman pemimpin Arab Saudi tersebut. Mereka berdiri sambil mengangkat tangan dan tak henti-henti bertakbir. Pemakaman Raja Fahd juga tertutup bagi orang non Islam. Ratusan polisi Arab Saudi terlihat melakukan penjagaan ketat sepanjang upacara pemakaman.

Jalan dan toko dalam radius 650 meter dari masjid tempat jenazah disalatkan ditutup. Anjing pelacak dan alat pendeteksi juga digunakan untuk memeriksa kendaraan yang melintas.

Beberapa pemimpin negara hadir dalam upacra pemakaman tersebut, antara lain Raja Abdullah II dari Yordania, Sultan Brunei, dan PM Irak Ibrahim al-Jaafari. Pewaris tahkta Kerajaan Arab Saudi Pangeran Abdullah juga hadir dalam acara pemakaman itu. (mar/)





Dari Wikipedia bahasa Indonesia,

Raja Fahd bin Abdul Aziz Al-Saud (bahasa Arab: فهد بن عبد العزيز آل سعود) (lahir di Riyadh, 1921/1923–1 Agustus 2005) adalah Raja sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi.

Pada tahun 1953, dalam usia 30 tahun, Fahd dilantik sebagai Menteri Pendidikan oleh ayahnya, Raja Abdulaziz bin Abdulrahman Al-Saud. Kemudian pada tahun 1962 dia menjadi Menteri Dalam Negeri. Lima tahun kemudian, Fahd menjadi Wakil Perdana Menteri Kedua.

Pada 25 Maret 1975, Raja Faisal dibunuh keponakannya dan Raja Khalid naik takhta. Fahd dipilih menjadi Putra Mahkota dan Wakil Perdana Menteri Pertama. Pada masa-masa akhir pemerintahan Raja Khalid, Fahd dipandang sebagai perdana menteri de facto.

Saat Raja Khalid meninggal dunia pada 13 Juni 1982, Fahd menjadi penerus takhta. Dia membangun ekonomi Arab Saudi dan menjalin hubungan yang erat dengan pemerintah Amerika Serikat.

Raja Fahd terkena stroke pada tahun 1995 dan kondisinya melemah. Tugas menjalankan kerajaan pun diberikan kepada Putra kota Abdullah. Raja Fahd wafat pada 1 Agustus 2005.

USAI MENYAKSIKAN JENAZAH RAJA FAHD, SEORANG PENDETA ITALIA MASUK ISLAM
August 18th, 2007 salam

Sabtu, 20 Agustus 05 Hidayah Allah datangnya tidak bisa diraba-raba. Apabila Allah menghendaki maka ia akan mendatangi hamba yang berbahagia itu. Demikianlah kisah seorang pendeta asal Italia.

Seorang pendeta terkenal di Italia mengumumkan masuk Islam setelah menyaksikan jenazah raja Arab Saudi, Fahd bin Abdul Aziz, untuk kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal itu terjadi setelah ia melihat betapa sederhananya prosesi pemakaman jenazah yang jauh dari pengeluaran biaya yang mahal dan berlebihan.

Sang mantan pendeta telah mengikuti secara seksama prosesi pemakaman sang Raja yang bersamaan waktunya dengan jenazah yang lain. Ia melihat tidak ada perbedaan sama sekali antara kedua jenazah tersebut. Keduanya sama-sama dishalatkan dalam waktu yang bersamaan.
Pemandangan ini meninggalkan kesan mendalam tersendiri pada dirinya sehingga gambaran persamaan di dalam Islam dan betapa sederhananya prosesi pemakaman yang disaksikan oleh seluruh dunia di pekuburan ‘el-oud’ itu membuatnya dan merubah kehidupannya. Tidak ada perbedaan sama sekali antara kuburan seorang raja dan penguasa besar dengan kuburan rakyat jelata. Karena itulah, ia langsung mengumumkan masuk Islam.

Salah seorang pengamat masalah dakwah Islam mengatakan, kisah masuk kisah masuk IslamIslamnya sang pendeta tersebut setelah sekian lama perjalanan yang ditempuh mengingatkan pada upaya besar yang telah dikerahkan di dalam mengenalkan Islam kepada sebagian orang-orang Barat. Ada seorang Da’i yang terus berusaha sepanjang 15 tahun untuk berdiskusi dengan pendeta ini dan mengajaknya masuk Islam. Tetapi usaha itu tidak membuahkan hasil hingga ia sendiri menyaksikan prosesi pemakaman Raja Fahd yang merupakan pemimpin yang dikagumi dan brilian. Baru setelah itu, sang pendeta masuk Islam.

Sang Muslim baru yang mengumumkan keislamannya itu pada hari prosesi pemakaman jenazah pernah berkata kepada Dr al-Malik, “Buku-buku yang kalian tulis, surat-surat kalian serta diskusi dan debat yang kalian gelar tidak bisa mengguncangkanku seperti pemandangan yang aku lihat pada pemakaman jenazah raja Fahd yang demikian sederhana dan penuh toleransi ini.”

Ia menambahkan, “Pemandangan para hari Selasa itu akan membekas pada jiwa banyak orang yang mengikuti prosesi itu dari awal seperti saya ini.”

Ia meminta agar kaum Muslimin antusias untuk menyebarkan lebih banyak lagi gambaran toleransi Islam dan keadilannya agar dapat membekas pada jiwa orang lain. Ia menegaskan, dirinya telah berjanji akan mengerahkan segenap daya dan upaya dari sisa usianya yang 62 tahun in untuk menyebarkan gambaran Islam yang begitu ideal. Semoga Allah menjadikan keislamannya berkah bagi alam semesta…

Sumber : http://salam-online.web.id/2007/08/18/usai-menyaksikan-jenazah-raja-fahd-seorang-pendeta-italia-masuk-islam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar