Kamis, 16 September 2010

Sedikit Tidur, itu Lebih Baik

Oleh : Ir. Abdeldaem Al Kaheel

Tidur selama delapan jam setiap hari atau hampir setiap hari, sudah lama dianggap sebagai rentang waktu tidur yang ideal sebagai waktu yang diperlukan oleh tubuh manusia.Tetapi penelitian baru mengatakan, bila tidur selama itu jika dilakukan setiap hari atau hampir setiap hari, justru lebih dapat mempersingkat masa hidup. Sebuah studi yang dilakukan atas lebih dari satu juta orang yang tidur delapan jam atau lebih dalam sehari menunjukkan mereka meninggal di usia yang lebih muda dari rekan-rekan mereka yang tidur dengan jam yang lebih sedikit.

Sebagaimana tidur empat jam setiap hari atau hampir setiap hari, juga kemungkinannya untuk meninggal lebih cepat. Tapi mereka yang tidur enam jam sehari, menurut penelitian dapat hidup lebih lama. Para Ilmuwan di University of California mengatakan, studi ini menunjukkan hubungan antar jarak waktu tidur dan tingkat kematian yang tinggi. Namun, tim peneliti belum berhasil mendapat jawaban di balik hubungan ini.

Profesor Jim Horne dari Sleep Research Centre di University of Loughborough mengatakan, bahwa mereka yang berpendapat tidur lama, itu tidak benar. Kami dapat mengkorfirmasi bahwa tidur enam atau tujuh jam satu hari sudah cukup lama. Jarak waktu atau jam tidur yang dibutuhkan oleh tubuh adalah jika Anda dalam kondisi terjaga lalu merasa ingin untuk tidur di siang hari.

Lagi-lagi, kita ucapkan Subhanallah. Al Qur’an telah diturunkan di tengah masa, di mana banyak sekali utopi yang menyebutkan bahwa tidur dalam waktu lama itulah yang paling baik. Sampai datang penelitian di abad 21 yang menegaskan bahwa waktu tidur yang pendek itulah yang lebih baik bagi manusia. Bukankah ini seperti yang telah ditegaskan dalam Al Qur’an di banyak ayat-ayatnya saat menerangkan tentang salah satu kebiasaan orang-orang yang bertakwa :

“Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS Adz-Szariyat : 17-18)

Seperti itu juga ALLah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk tidak banyak tidur, dan mengganti apa yang telah dikurangi dari waktu tidur di malam, pada waktu siang. ALLah swt berfirman :

“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih bereksan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).” (QS Al Muzzamil : 1-7)

Dalam ayat ini dijelaskan perintah untuk tidak banyak tidur di waktu malam, dan menggantikannya di waktu siang. Ini juga menegaskan apa yang telah ditemukan para peneliti saat sekarang. Sejumlah penelitian menyatakan bahwa serangan jantung umumnya datang setelah pagi hari sampai terbitnya matahari. Kita jadi mengerti kenapa Nabi yang mulia itu melewati waktu paginya hingga matahari terbit, dengan berdzikir, bertsbih dan tilawah Al Qur’an.

Ada lagi penelitian lain yang menjelaskan bahwa bangun di tengah malam itu bermanfaat bagi kesehatan, khususnya bagi jantung. Tidur yang panjang akan merusak dan membahayakan jantung. Jantung terkadang kekurangan oksigen akibat tidur yang terlalu lama, dan karenanya para ilmuwan mengatakan : “Bangun di malam hari, meski hanya satu kali, itu bermanfaat bagi jantung untuk memasok oksigen yang memadai dan untuk menghindari kematian mendadak.

Subhanallah. Ini juga telah dikonfirmasikan oleh Al Qur’an dan Rasulullah saw, ketika ia bangun di malam hari untuk tafakkur terhadap penciptaan ALLah swt, dan melakukan shalat malam.

Tidur di Siang Hari, Sama Pentingnya dengan Tidur di Malam Hari

Para peneliti mengatakan tidur siang hari sebentar — yang disebut dalam Islam dengan istilah qailulah – itu sangat berguna, sama seperti tidur di malam hari. Mereka mengatakan, bahwa dari perspektif perbaikan sikap dan perilaku, tidur siang berguna, sama sebagaimana tidur malam, terkait dengan fungsi kognitif seesorang. Sebuah tim peneliti dari Universitas Lubech, Jerman, melakukan tes diagnostik pada 52 sukarelawan. Para sukarelawan diminta untuk tidur dalam rentang waktu tertentu, tanpa membedakan waktu siang atau malam. Dan hasilnya, kondisi mereka sama dan tidak berbeda.

Di sini kita diingatkan kembali ingat dengan apa yang disampaikan oleh Al Qur’anul Karim, untuk tidur di malam hari dan siang hari. Bahkan tidur siang sebentar itu tidak kalah pentingnya sebagaimana tidur malam.

“Dan di antara ayat-ayat-Nya tidur di malam hari dan siang hari.”

Ini adalah tanda keajaiban Al Qur’an sebagai Kitab yang diturunk an dari ALLah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Karena informasi ini baru bagi para ilmuwan, bahkan mereka tidak tahu pentingnya tidaur siang kecuali di abad kedua puluh satu. Sedangkan Al Qur’an telah menekankan pentingnya tidur malam dan siang, sebagai suatu keajaiban dan tanda kekuasaan ALLah, sejak empat belas abad lalu!

Subhanallah. Apakah setalah semua fakta ini masih ada yang mengatakan bahwa Al Qur’an adalah karangan manusia?

Memori Otak Lemah, Saat Seseorang Baru Saja Bangun Tidur

Para ilmuwan Universitas Harvard melakukan penelitian terkait hubungan antara memori ingatan dan tidur. Mereka menggunakan alat scan resonansi MRI fungsional magnet, hingga mereka mendapati adanya aktivitas otak di kawasan yang spesifik. Kemudian aktivitas itu bergerak ke wilayah kedua dan begitulah seterusnya bahwa otak melakukan penataan informasi, berkoordinasi, dan menyimpan informasi sehingga mudah diambil kembali setelah seseorang bangun dari tidur. Namun studi selanjutnya menunjukkan bahwa fokus otak seseorang ada pada tahap minimum ketika ia baru saja bangun tidur. Dibutuhkan waktu antara 15-30 menit untuk dapat mengembalikan kemampuan pikiran. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar seseorang segera setalah bangun tidur melakukan beberapa latihan ringan untuk memulihkan aktivitas otak.

Di sini, kita juga bisa memahami mengapa Nabi saw banyak mengingat ALLah langsung setelah bangun dari tidur. Beliau kemudian berwudhu, berdo’a, lalu shalat. Jadi beliau menggunakan bagian waktunya setelah tidur untuk berdo’a dan berdzikir, sebelum melakukan aktivitas lain atau menentukan keputusan. Jika ktia kaji pandangan para ilmuwan dewasa ini, mereka menegaskan bahwa memori manusia berada pada posisi terendah setelah baru saja bangun dari tidur.

Para peneliti memperingatkan dokter yang berjaga malam, juga petugas pemadam kebakaran dan pekerja di malam hari yang pekerjaannya membutuhkan pengambilan keputusan penting setelah bangun. Disarankan mereka untuk tidak mengambil keputusan atau tidak mengambil tindakan apapaun sampai setelah seperempat jam setelah bangun tidur.

Itu sebabnya ALLah berfirman :

“ALLAh memegang jiwa (seseorang) pada saat kematiannya dan jiwa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) ALLah bagi kaum yang berpikir.” (QS Az-Zumar : 42)

Ayat ini menjelaskan tentang pentingnya tidur dan kaitan antara tidur dengan mati. Karena itu, kita harus perhatikan kondisi tidur kita, dengan berdzikir kepada ALLah swt sebelum tidur dan setelah bangun dari tidur. Bercermin pada apa yang dilakukan Rasulullah saw.

Apa Pelajaran yang Kita Petik dari Studi ini?

1. Jangan terlalu banyak tidur, dan bangunlah di saat shalat Subuh. Ini akan menambah kekuatan jantung dan meningkatkan kesehatan serta menambah kegairahan untuk beraktivitas. Gantilah sebagian kekurangan tidur kita di waktu malam dengan tidur sejenaj di waktu siang.

2. Manfaatkan waktu tidur kita dengan mendengarkan tilawah AL Qur’an murattal. Otak akan bekerja menyimpan ayat-ayat yang dibacakan itu saat kita tidur. Ini adalah salah satu cara untuk membantu kita menghafal Kitabullah. Saya menerapkan cara ini dan saya telah mampu menghafal Al Qur’an tanpa kesulitan yang berarti. Alhamdulillah.

3. Hal pertama yang harus dilakukan setelah bangun langsung adalah berdo’a sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw,

“Segala puji bagi ALLah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nyalah kami dikumpulkan.”

Lalu berwudhulah, shalat sekitar 15 menit minimal. Aktivitas seperti ini akan menambah kemampuan kita untuk bisa tepat mengambil keputusan penting dalam hidup.

Akhirnya, saya memohon kepada ALLah swt agar mengokohkan ktia di atas kebenaran ini. Menjadikan seluruh kemukjizatan ini sebagai sarana yang bisa meyakinkan hati siapapun yang ragu terhadap hakikat Islam. Agar mereka mengetahui kemuliaan agama ini. Agar mereka tahu kasih sayang yang telah dibawa Rasulullah saw.

Saya tutup artikel ini, dengan firman ALLah swt,

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagaian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS Ar-Rum : 23).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar